Hanya sekedar berbagi .. | Melihat, Membaca, Memahami dan Berbagi Manfaat ..

Selasa, 31 Mei 2016

Dia .. Nitha. Pencarian Selesai!

Setelah sekian lama berlalu, akhirnya ada niatan lagi untuk menulis disini .. dengan sedikit paksaan dari sang calon istri *deuhh saha atuh?!* *bentar lagi akad atuh?!* wkwk .. nanti juga kalian tau siapa dia, akad? tungguan wehh! Yapp .. kali ini memang bahasan nya tentang dia, lebih spesifiknya perjalanan dua orang yang akhirnya saling menemukan orang yang pas untuk melengkapi hidupnya. *bahasanya -,-
Mirip ngga? :v

Lanjutt sajoo ..
Perjalanan ini dimulai dari ...
.
.
.
.
Sore itu, sore hari yang begitu kusam, efek remedial fisika yang berulang .. kebiasaan ini memang sudah menjadi makanan sehari-hari anak 13. Ulangan Harian - Remedial 1 -Remedial 2 - Tugas - Nilai KKM. Itu runtutan acara di minggu minggu ulangan, semua sudah terbiasa dengan hal itu. Semua tampak semrawut, tak ada cahaya diantara muka mereka ..

Singkat cerita perjalanan semua itu akhirnya selesai, yaa .. kami angkatan ke-7 yang sudah menjadi alumnus SMKN 13 Bandung. Walaupun memang menyisakan kenangan kenangan yang ingin diulang kembali.
Kembali ke cerita .. di Sore itu memang langit meredup tetapi berbeda dengan keadaan di sudut sudut selasar sekolah. Tempat favorit anak 13 melepaskan kejenuhan rutinitas nya, tampak kumpulan orang menggunakan baju putih polos memanjang menutupi kakinya. Memang anak analis disana sangat sering sekali berdiam di selasar dekat labnya .. entah itu mengerjakan jurnalnya, makan siang ataupun bergosip ria. Ketika sedang meratapi kesedihan kebingungan soal soal fisika yang baru saja dikerjakan, sontak perhatian saya menuju ke seorang perempuan yang dengan lantangnya tertawa di sebrang sana .. memang menyebalkan juga kalau sedang bersedih malah ada orang yang tertawa dengan enaknya, dengan gurihnya. Perhatian menuju beberapa orang yang saya kenal disana, beberapa orang memang saya kenali karena sering bertemu di eskul sekolah. "Oh muldan, roro .. XAK6. Terus nu seuri na enak kitu saha?" terbesit dalam hati untuk kepo, padahal mah memang saya orangnya kepo-an kebangetan. Di rumah langsung buka laptop kesayangan, dibukalah url facebook.com karena memang dulu fb lagi hits hits nyaa .. langsung jurus andalan keluar, stalking~ mulai di keyboard ketik [ R R ..] keluar saja nama teman yang saya kenal .. R R Luthfiana Halimah. Yang sekarang memang jadi adik di keluarga kedua saya. Saya teruskan stalkingnya, klik teman di beranda roro, cari muka yang terbesit kala sore itu *gatau kenapa waktu itu mukanya keingetan terus* akhirnya ketemu juga .. "Oh namanya dianitha, ceria banget orangnyaa yaa" pencarian malah di teruskan dengan add friend, follow twitter, follow ask.fm ~ *duhh gung* setelah itu .. pencarian tentang dia pun dibiarkan saja tanpa dilanjutkan. Walaupun sebenarnya kala itu, perasaan kesel terhadap dianitha berubah jadi penasaran tentang dia ..
.
.
penasaran pun tertunda, sampai pagelaran di kelas XI. Acara rutin di 13 sebagai ajang kreasi, ajang hiburan untuk anak anak 13, ajang nilai matpel seni budaya :v Pagelaran diadakan secara eksklusif di depan semua warga 13. Singkat cerita, sebelum giliran kelas saya .. saya sempat menonton kelas XI AK 4. Dan terbesit lagi kenangan zaman kelas X, perempuan yang saya kepo-in dari dulu .. Dianitha lagi, dengan tampilan nya yang super menarik perhatian saya ..

Rasa makin kepo pun timbul kembali .. walaupun memang dipendam terlebih dahulu sampai akhirnya memberanikan diri nanya sok kenal sok dekat di ask.fm ..sambil ngode ngode biar bisa ngobrol langsungg :D 


Asekkk .. dibales gaiss!! ditanya balik lagiii, seneng pisan ditanggapin gitu jugaa~
Ternyata memang dia belum kenal dengan diri sayaa .. *sama nit ih, hayu ngobrol! *

Di sekolah, sempat beberapa kali kita bertemu .. sekarang sudah ada perbedaan. Saling nyapa walaupun selewat, saling senyum dan mengobrol setidaknya berubah daripada ngga sama sekali. Betul takk?? Tak terasa kehidupan saya di 13 sudah beres. Walaupun kita seangkatan, waktu wisuda kita berbeda karena beda nya jurusan kita .. Analis Kimia dan Teknik Komputer Jaringan.

Sambil waktu bergulir, terbesit saya berjanji pada diri sendiri. Suatu hari saya akan dekat dengan dia di waktu yang pas. 
.
.
.
Akhirnya waktu yang tepat itu terjadi, di Hari Ulangtahunnya. Dengan sedikit bahasa yang sksd lagi .. " Selamat ulang tahun nit .. *blablabla* udah jadi yang terakhir belum? *blablabla* "
dari obrolan singkat itu, akhirnya berkelanjutann .. bahagia mulai terasa sedikit demi sedikit. Apalagi di respon positif yang berakhir dengan bisa bertemu dia kembali.

Ohiyaa, di waktu itu saya bekerja dan dia sedang pkl di luar kota. Sampai suatu saat saya diberi kesempatan untuk menjemputnya, pasti langsung caw kan? Gimana ngga, seseorang yang pengen dikenal banget dari dulu? akhirnya dikasih kesempatan ngobrol sedekat jok motor .. warbyasaaa~

Di perjalanan, awal awal memang terasa canggung. Yang akhirnya bisa tertawa terbahak bahak kayak yang udah kenal dari lama .. memang kita sama sama "Friendly" kali yaa, ngobrol pun tak terasa sampai di depan gerbang rumah dianitha. "Gung mau langsung pulang atau mau masuk ke rumah dulu?", tanya nita. Terbesit dalam hati, nanti pasti dikenalin ke orangtuanya. Mau bilang apa saya? Udah pantes kah tampilan saya? Ga ada yang salah kan? Ga akan marah orangtuanya gitu? amburadul perasaan waktu itu, sampai akhirnya memberanikan diri masuk ke rumahh .. Disambut dengan bunda [nama panggilan ibunya dianitha] dengan senyumannya .. spontan langsung salaman tangan sambil bilang, "Saya agung bu ..  temennya nita". Bunda pun mempersilahkan supaya masuk ke rumah ..

Akhirnya si agung masuk juga ke rumah nita. Sambil jaga sikap, jaga diri banget .. bisi malu maluin di depan camer~ *ehhh .. emang waktu itu terbesit seperti itu* yakin amat yaa? -,- gatau kenapa udah ada nama dia dari dulu di hati ini, kayak yang udah disiapin banget. Lanjut obrolan dengan bunda ternyata memang friendly juga, terbuka bangett .. makin suka aja sama anak ini, sama keluarga ini. Dari situlah awal dekat saya dengan Dianitha dan keluarganya, makin waktu bergulir .. makin dekat saja. 
Perayaan Ulang Tahun Bundahee

Acara acara pun terlewati bersama dengannya, makin terukir rasa nyaman ini diantara kita. Tiap bertemu dengannya waktu pun tak terasa sekali .. *inikah yang dinamakan cinta?!* akwkwk ..
Ya memang, di detik ini .. perasaan kita berbeda. Sudah ada rasa spesial diantara kita, sudah ada rasa nyaman yang ngga akan bisa digantikan oleh rasa apapun. Komitmen! Yapp, saling menunggu untuk ke jenjang selanjutnya di pelaminan.


Do'akan harapan kami terwujud kawannn!!
.
.
.
Di akhir cerita, rasa penasaran saya terhadap dia terwujud juga. Pencarian seseorang yang dapat memberikan rasa bahagia tak terhingga, rasa hidup saya yang lebih berwarna, rasa nyaman yang luarbiasa dan dapat melengkapi saya secara sempurna! 


DIA .. NITHA. PENCARIAN SELESAI

Especially for you,
Dianitha Sarah Lumongga.


Diatas segalanya, tak banyak yang kuminta. Apapun itu, aku perlu kau, untuk menjagaku tetap tersenyum. 

Jumat, 26 September 2014

6 Kebiasaan Ini Menurutmu Baik? Kamu Salah!

Masing-masing orang punya kebiasaan yang dipercaya bisa bikin mood jadi lebih baik, sekalipun kamu lagi suntuk karena banyak tugas atau kerjaan yang bikin puyeng.
Tapi, yakin nggak kalau kebiasaan itu emang baik dan benar-benar bisa membuatmu merasa lebih baik? Atau yang terjadi justru sebaliknya — kebiasaan yang selama ini kamu percaya sudah cukup ‘baik’ justru bisa membuat semuanya jadi lebih buruk?
Ini dia kebiasaan-kebiasaan yang mungkin kamu rasa baik, tapi kenyataan justru sebaliknya!

1. Mikirin Hal Buruk Yang Terjadi Dalam Hidupmu


Ketika wawancara kerja misalnya, kamu merasa nggak maksimal, kamu salah ngomong sama calon bos. Lalu, kamu terus menceritakan hal itu ke pacar dan teman-temanmu. Dengan bercerita, kamu merasa lebih baik? Salah besar. Cerita soal kegagalanmu sendiri itu bakal jauh lebih buruk.
Menurut Julie Cohen, pelatih karir kepemimpinan dari Philadelphia dan penulis buku Your Work, Your Life…Your Way: 7 Keys to Work-Life Balance, refleksi dan penilaian diri memang penting untuk pengembangan diri dan profesionalisme. Tapi kalau dilakukan berlebihan, itu sama sekali nggak akan mengubah perilaku kamu.
Dr. Stephanie Levey, seorang psikolog asal New York dan anggota Women’s Mental Health Consortium berpendapat bahwa kita hanya  perlu menyadari, mengakui dan merelakan. Pikirkan bahwa wawancara kerja itu bukanlah hal terpenting dalam hidupmu.
Jangan berkutat memikirkan kesalahanmu, tapi fokuslah ke strategi untuk memperbaiki kesalahan itu. Kamu punya tujuan untuk melakukan interview kerja dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.

2. Bicara Nggak Straightforward


Menjelaskan sesuatu dengan rumit dan berbelit-belit itu sering dialami banyak orang. Kemungkinannya antara ingin didengar atau berusaha mempertahankan pendapat.
Sayangnya, hal ini justru menggambarkan kalau kamu gelisah atau nggak yakin. Kegelisahan itu mungkin berarti kalau kamu emang nggak begitu menguasai apa yang kamu omongin, atau kamu sendiri bingung bagaimana menyampaikan apa yang mau kamu sampaikan.
Tarik nafas dalam-dalam sebelum coba menjelaskan hal yang memang ingin kamu jelaskan. Minta input dari orang lain. Jelaskan lagi kalau orang itu emang kurang paham. Pikirkan tentang caramu berkomunikasi — gimana caranya membuat orang paham dengan cara sesingkat mungkin. Kuasai materi sehingga kamu bisa percaya diri dan merasa kesempatan ngomong sekali itu cukup saja.

3. Ringan Meminta Maaf


Minta maaf memang penting ketika kamu bikin kesalahan. Tapi, penelitian terbaru  Karina Schumann dan Michael Ross dalam jurnal Psychological Sciencemenemukan bahwa wanita meminta maaf lebih dari laki-laki dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Alasannya? Perempuan merasa minta maaf suatu kewajiban, sebuah kebiasaan, sekaligus tekanan sosial bahwa cewek harus sopan. Padahal, terlalu banyak minta maaf berarti mengkerdilkan diri kita sendiri. Datang terlambat minta maaf, salah ngomong minta maaf, dikit-dikit minta maaf. Ya elah!
Minta maaf kalau kamu emang bikin salah, bukan buat menyenangkan orang lain atau bikin dirimu sendiri merasa nyaman.

4. Yakin Belanja Bikin Kamu Bahagia?


Masih banyak yang percaya kalau belanja itu bisa bikin bahagia, lho. Apa kamu salah satunya? Padahal, kepuasan atau kebahagiaan setelah berbelanja itu sifatnya ilusi dan sementara. Setelah itu, kamu justru bakal menyesal dan merasa bersalah.
Belanja sih emang bukan hal yang buruk, tapi bedakan antara belanja yang emang direncanakan dan sesuai kebutuhan dengan belanja yang hanya asal-asalan. Kalau asal-asalan, justru bisa bikin kamu  makin depresi dan akhirnya merasa kesepian.

5. Ngomongin Orang


Ketika ada orang yang berbuat salah sama kamu, kamu mungkin merasa perlu cerita-cerita ke orang lain. Lalu, ketika ada orang yang setuju, kamu merasa bersahabat sama dia dan dapet dukungan. Kamu nggak sadar mulai mengabaikan hal-hal yang sifatnya relatif.
Tapi, apa kamu melakukan hal itu di tempat dan cara yang tepat?
Kamu sibuk ngomongin orang yang justru bikin orang-orang yang kamu ceritain berpikir kalau kamu emang hobi ngomongin orang. Nah, lho!
Ada perbedaan antara sekedar ngobrol, curhat, sama ngomongin orang. Bayangin aja gimana perasaanmu kalau kamu yang diomongin orang lain? Males kan? Makanya jangan ngomongin orang!

6. Nggak Mau ‘Membebani” Orang Lain


Sebagian orang berpikir kalau kejamnya dunia ini lebih baik dihadapi sendiri. Alasannya, nggak mau membebani atau merepotkan orang lain.
Padahal, hal ini justru bikin kamu jadi orang yang tertutup, penyendiri, dan kamu nggak bisa mengungkapkan apa yang kamu rasakan. Kamu fokus pada pikiranmu sendiri, tapi kamu mudah putus asa, dan gampang bad mood.
Emang penting punya waktu buat berpikir dan merenung, apalagi ketika kamu merasa kecewa dengan dirimu sendiri. Tapi, ketika kamu merasa siap, coba deh berbagi sama orang-orang terdekatmu. Hubungan sosial itu bisa membuat hidupmu lebih baik dan lebih mudah. Kamu butuh menyeimbangkan semuanya.
Nah, buat yang punya kebiasaan seperti di atas, berhenti lakukan kebiasaanmu itu ya, karena faktanya kebiasaanmu itu justru nggak baik, lho. Coba deh sedikit demi sedikit merubahnya supaya hidupmu jadi lebih baik nantinya.







8 Realita yang Harus Kamu Terima Menjelang Wisuda

Siapa yang nggak senang ketika hari wisuda yang ditunggu-tunggu akhirnya datang? Inilah hari dimana kamu mengenakan toga dan samir, namamu disebut, dan dekan memberikan map ijazahmu. Orang tua duduk manis melihat anaknya resmi bergelar sarjana. Hati mereka bangga, kamu pun bahagia.
Tapi, di balik perayaan ini kamu sebenarnya harus menghadapi berbagai kenyataan. Nggak semuanya adalah hal yang mengenakkan. Apa aja sih kenyataan yang harus kamu hadapi itu? Bagaimana juga caranya supaya kamu bisa menyintas tantangannya? Simak, yuk!

1. Euforiamu hanya akan berlangsung di hari wisuda saja


Ah, bahagianya bisa wisuda. Kamu resmi jadi salah satu bagian masyarakat yang terdidik dan “sarjana”. Keluarga besar, bahkan mungkin tetanggamu, akan ikut bangga. Senyummu tak berhenti terpulas: kamu pantas mendapatkan ini setelah tahun-tahun berat yang kamu lewati.
Sayangnya, euforia ini mungkin hanya akan berlangsung satu hari saja. Setelah wisuda, ada ribuan pertanyaan yang akan menghujani kepalamu. Kamu mau kemana? Setelah ini kerja apa? Apa kamu akan langsung diterima bekerja? Bagaimana jika kamu seperti Mbak X di kompleks rumah, yang sudah setahun jadi pengangguran?
Itu baru masalah pekerjaan. Belum lagi kalau kamu menyentuh isu hubungan. Sekarang ketika kamu dan pacarmu sama-sama sudah lulus, apakah kalian siap menjalin hubungan jarak jauh? Atau ketika kamu sudah lulus dan pacarmu belum, bisakah itu tak jadi isu dalam hubungan kalian?
Sudah, tidak apa-apa. Jangan panik dulu. Di hari wisudamu, usahakan tak memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu. Alih-alih, nikmatilah saja perayaannya. Ambil foto yang banyak bersama teman-temanmu, bersukacitalah di hari wisudamu. Setelah wisuda, belum tentu kamu bisa se-“lepas” itu.

2.  Kamu harus segera menentukan: mau meneruskan kuliah, atau bekerja dulu?


Resmi sudah kamu punya gelar sarjana dan ijazah. Ini saatnya kamu memanfaatkan ijazahmu. Gunakan ijazahmu untuk menggapai apa yang memang kamu impikan. Kalau kamu ingin melanjutkan studi, kamu sudah punya satu lembar resmi dari universitas untuk melanjutkan ke S-2. Kalau kamu ingin mencari pekerjaan, ijazah dan gelar menjadi poin plus-mu.

3. Jangan merasa paling berilmu. Ada banyak yang masih harus kamu pelajari.


Jika mau berhasil, jangan batasi dirimu dengan hal yang sudah kamu ketahui saja. Pelajari juga hal-hal yang lainnya. Kamu boleh saja mengambil Sastra Inggris saat kuliah — bukan berarti kamu tidak harus belajar strategi pemasaran ketika sudah bekerja di agensi periklanan. Kamu boleh saja punya gelar Sarjana Teknik, tapi sebagai staf pemula, kamu mungkin dituntut belajar cara mengarsip.
Strategi pemasaran dan metode pengarsipan belum tentu diajarkan padamu saat kamu kuliah. Makanya, ketika kamu sudah bekerja, kamu harus bersikap terbuka. Jangan pernah merasa sudah sangat luar biasa.

4. Perpisahan itu pasti akan terjadi. Maka dari itu, nikmati.


Pertemuan dan perpisahan itu niscaya. Saat wisuda, kamu pasti sibuk berfoto bersama dan tertawa menikmati momen dengan teman-temanmu. Sayangnya, mungkin itu adalah sesi foto bersama kalian yang terakhir kalinya. Mungkin saja besok kamu harus segera pindah kota untuk bekerja. Mungkin juga, teman-temanmu harus pulang ke kota kelahiran mereka.
Hubungan dekatmu dengan sahabat akan merenggang dengan sendirinya. Di sisi lain, kamu akan menjalin keakraban lain yang tak disangka-sangka. Dengan teman satu jurusan yang dulu tak dalam satu lingkaran denganmu, misalnya.
Tapi jangan khawatir. Ada saatnya kalian yang sudah merenggang akan bertemu kembali: entah karena pekerjaan, pesta pernikahan, maupun kelahiran anak.

5. Kamu harus berani mengambil kendali penuh atas hidupmu


Semasa sekolah, kamu punya silabus dan berbagai diktat keliling yang mengatur apa saja yang harus kamu lakukan. Selepas wisuda, keduanya tak lagi relevan. Yang mengatur hidupmu adalah hatimu sendiri. Kamu harus menjadikan pengalamanmu di masa lalu sebuah panduan baru untukmu.
Ini bukan fase dimana kamu masih bisa telat datang ke kelas dan titip absen. Inilah fase dimana kamu harus memaksa dirimu disiplin. Bangunlah pagi-pagi untuk persiapan wawancara kerja. Pelajari skripsimu lagi agar tidak kagok saat ditanya pewawancara. Ketika kamu sudah merasa jumawa, ingat: kamu cuma fresh graduate yang belum jadi apa-apa.

6. Pastikanlah CV-mu benar-benar siap


Jangan tunggu sampai kesempatan datang. Siapkan dokumen yang kamu butuhkan sebelum mencari pekerjaan. Dengan ini, ketika ada lowongan yang kamu inginkan, aplikasimu sudah bisa siap. Perlu kamu tahu: CV adalah kunci pertama keberhasilanmu saat mencari pekerjaan yang kamu inginkan.
Berikan waktu tersendiri untuk membuat CV dan resume. Mau tahu apa saja yang harus kamu cantumkan di CV-mu? Biodata pribadi, prestasi akademik, keahlian khusus, dan yang terpenting: pengalaman yang relevan dengan tipe pekerjaan yang ingin kamu lamar. Kalau mau tahu lebih lanjut lagi, kamu bisa kok simak di artikel yang ini.

7. Kemasi barang-barang di kamarmu. Tentukan nasib mereka satu-satu.


Mengakhiri masa sekolahmu sering sama artinya dengan berkemas-kemas. Ya, kamu harus mulai membereskan barang-barang yang ada di kamar kost-mu. Adamagic jar, dispenser, lemari, tempat tidur, rak buku, ember, buku-buku, dan masih banyak lagi. Kamu mulai memikirkan mau diapakan segala barang itu. Mau dijual, diberi ke orang, atau dibawa pulang?
Hubungi deh teman seangkatan atau adik tingkatmu yang masih sekolah. Siapa tahu mereka membutuhkan barang-barang yang sekarang kamu punya? Berikan saja barang-barang itu ke mereka. Gratis! Tenanglah, kebaikan orang pasti mendapat ganjaran. Ketika mereka sudah sukses dengan pekerjaan masing-masing, bisa saja ‘kan mereka masih simpatik padamu dan memberimu tawaran kerja berharga?

8. Ingatlah: ada kehidupan baru yang menunggumu


Wisuda itu hanyalah tanda kamu resmi telah lulus dari sekolah. Yang penting kamu paham bahwa fase baru menunggumu di masa depan.
Kata orang, inilah fase hidup yang sebenarnya. Klise, ya? Tapi mungkin ada benarnya juga. Ini saat dimana kamu mesti menerima bahwa kamu sudah dewasa. Dan ada bagian dari hidup orang dewasa yang tidak pernah dibicarakan kita. Bagian itu adalah rasa bosan, rasa frustrasi, rasa marah karena merasa diri direndahkan lingkungan.
Maka dari itu, persenjatai dirimu dari sekarang. Setelah empat tahun mencari jati dirimu, kamu sudah menemukannya. Terimalah siapapun dia. Cintai jiwa yang ada di dalamnya. Dengan ini, ketika kamu tak mendapat pengakuan dari lingkungan, masih ada satu orang yang bisa menghargaimu: dirimu sendiri.

Itulah sebagian kenyataan yang harus kamu pahami menjelang wisuda. Semoga bisa membantumu mempersiapkan diri menghadapi semuanya.
Untuk kawan - kawan yang akan diwisuda, selamat! Kita sama-sama mendoakan kesuksesan kita bersama, serta hal-hal yang lebih indah daripada itu.

Sumber: klik disini





Jumat, 19 September 2014

Peraturan Gak Tertulis Di Jalan Raya, Yang Penting Kamu Ketahui!

Walaupun pemerintah udah mengesahkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas masih ada peraturan-peraturan gak tertulis yang penting kamu ketahui.
Namanya juga peraturan gak tertulis, pastinya gak punya dasar hukum dan gak wajib untuk dilakukan. Namun dengan mengetahui dan menerapkan peraturan ini kamu telah berkontribusi dalam menjaga keselamatan diri dan orang lain. Kamu juga mengangkat harkatmu sebagai pengguna jalan.
Mau tahu apa aja peraturan tak tertulis yang layak diketahui olehmu?

1. Mengalahlah Pada Mobil Yang Lebih Superior


Jangan pernah mencoba untuk memprovokasi pengendara Lamborghini walaupun kamu sedang mengendarai Lancer edisi terbaru. Gak ada gunanya ikutan balap yang gak akan kamu menangi. Pikirkan juga pengendara lain yang keselamatannya terancam jika kamu kebut-kebutan.
Mungkin kamu terlalu kagum dengan mobil super jadi kamu gak rela dia menyalipmu begitu saja. Tapi coba beri saja dia jalan kalau dia mau menyalip, dengan cara ini harga diri kamu di jalan raya tetap terjaga. Kamu pun bisa menyelamatkan nyawa orang lain dari hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Saat Hujan, Berhati-Hatilah Melintasi Genangan Air Demi Kepentingan Pengendara Motor


Pahamilah bahwa mereka berkendara tanpa perlindungan, tidak seperti kamu yang berada di dalam mobil. Maka dari itu jika di luar hujan, beri mereka jalan duluan agar segera sampai ke tempat tujuan. Perhatikan juga jika ada genangan air yang bisa muncrat ke orang lain kalau kamu lindas dengan kecepatan tinggi.

3. Jangan Menghalangi Mobil Yang Lebih Kecil


Ketika kamu mengendarai van, SUV atau bahkan truk kamu punya keleluasaan untuk melihat karena posisi dudukmu lebih tinggi. Namun kamu juga harus menyadari kalau ada mobil “kecil” seperti sedan dan city car di luar sana. Mereka gak bisa melihat leluasa jika kamu menghalang-halangi jarak pandang mereka.
Jadi gimana dong? Gak ada yang lebih terpuji dari usaha gak menutupi pandangan mereka di persimpangan. Serta pikir-pikir dulu sebelum memberi lampu jauh karena sinarnya bisa langsung jatuh ke mata sopir sedan/city car.

4. Jangan Ragu Memberi Bantuan Pada Mobil Yang Mogok


Memang benar kita harus ekstra waspada jika di jalan raya, bisa aja itu jebakan orang yang mau berbuat jahat. Namun gak ada salahnya kalau kamu mempertimbangkan untuk menawarkan bantuan pada pengendara yang mobilnya mogok. Setidaknya kamu tolong menelpon bengkel atau derek, deh.
Asal kamu pakai penilaian yang tepat, kamu pasti bisa tahu jika ternyata orang itu berniat jahat. Kakek tua yang kesulitan mendorong jip tua = tolong. Pemuda bertopeng dengan van serba hitam = sebaiknya dihindari.

5. Cekatan Kalau Isi Bensin di SPBU


Datang, isi, bayar, dan pergi. Jangan berlama-lama, jangan buang-buang waktu orang lain. Mungkin kalau kamu menonton pit stop di F1 kamu akan mengerti betapa pentingnya waktu. Jika kamu berniat ke mini market yang ada si SPBU, isi dulu BBM, lalu parkir baru belanja. Jika kamu mau memeriksa tekanan ban mengisi radiator, menyingkir dulu dari pompa baru lakukan itu.

6. Lajur Kanan Hanya Untung Menyalip


Jika kamu berkendara pada jalur yang terdiri dari dua lajur, gunakan lajur kanan hanya buat menyalip. Masuk, salip dan keluar. Kebanyakan orang terus menerus menyusuri lajur kanan setelah melewati mobil lain. Seakan-akan lupa kalau masih ada mobil yang lebih buru-buru dari dia. Ketika ini terjadi, mobil yang lebih cepat akan terpaksa mengambil lajur kiri dan itu bisa fatal akibatnya.

7. Ketika Macet, Jangan Seenaknya Pindah Lajur. Dan Pindah Lajur Itu Ada Etikanya!


Kebanyakan orang merasa enteng saja saat mereka berpindah jalur ketika jalanan padat. Entah karena jalan memang macet, penutupan jalan ataupun di antrian loket tol/parkir. Walaupun ini gak dilarang undang-undang, tapi pengendara lain bisa merasa hak-nya terambil karena tingkahmu.
Kalau mau pindah lajur jangan lupa kasih tanda lampu sein, tunggu mereka memberi jalan baru kamu masuk. Beri tanda jempol atau klakson ringan sebagai tanda terima kasih.

8. Ikuti Ritme Jalan Raya


Inti dari peraturan gak tertulis ini adalah menyesuaikan kecepatan kendaraan kamu dengan kecepatan rata-rata pengguna lain. Ikuti ritmenya. Kadang masih ada juga pengendara yang “berjalan” 10-20 km/jam padahal jalan lagi lenggang. Bukannya menyuruh kamu melanggar batas kecepatan maksimum namun kamu gak boleh terlalu lambat (ataupun cepat) di jalan raya yang sedang lenggang. Idenya untuk menciptakan aliran lalu lintas yang lancar sehingga kecelakaan, akibat mobil dari belakang lebih cepat, bisa dihindari.

9. Jangan Ngobrol di Jalan Raya


Buat pengendara motor, jangan mentang-mentang udah diberi keistimewaan oleh pengendara mobil malah jadi semena-mena di jalan raya. Jalan beriringan, lambat, ngobrol lagi! Kalau yang kalian bicarakan emang penting, menepi dari jalan cari warung kopi sekalian biar tambah asik ngobrolnya.

10. Singkirkan Ponsel


Baik pakai motor maupun mobil atau kendaraan apapun yang ada, kamu gak semestinya menggunakan ponsel saat mengoperasikan kendaraan. Ponsel bisa membuat perhatian kamu teralih dan itu gak hanya membahayakan nyawa kamu tapi juga nyawa orang lain! Jika harus menggunakan ponsel, menepilah dan berhenti.

11. Aturan Tentang Lampu Kuning Dan Klakson Di Lampu APILL


Banyak orang yang masih mengabaikan lampu merah tapi lebih banyak lagi orang mengabaikan lampu kuning. Lampu kuning sering disalah artikan sebagai isyarat “hati-hati” jadi orang bisa aja melintas asalkan “hati-hati”. Lampu kuning sebenarnya mengisyaratkan kamu untuk mengurangi kecepatan dan berhenti bahkan sebelum lampu merah keluar.
Pengecualian jika lampu kuning menyala ketika kamu benar-benar di tengah persimpangan sehingga gak mungkin kamu berhenti di tengah perempatan. Satu lagi catatan soal lampu APILL, jangan seenaknya membunyikan klakson, bahkan sebelum lampu hijau menyala. Berisik tahu! Sabar dikit, semua ada prosesnya. Transmisi mesti dimasukkan, gas harus diakselerasi dan itu semua gak bisa instan.Mie instan aja perlu proses buat masak.

12. Usahakan Selalu Parkir Dengan Rapi


Pertama-tama kamu wajib parkir dengan rapi. Pengelola udah menyediakan garis pembatas, maka parkirlah di antara garis itu secara seimbang. Jangan memakan jatah parkir buat orang lain walaupun cuma dikit (justru yang dikit ini bikin orang KZL).
Manfaat parkir rapi banyak kok, salah satunya pintu mobil kamu dan mobil orang lain terhindar dari goresan. Juga pikirkan orang lain yang parkir di ujung atau di sudut. Jangan tutupi jalan mereka buat keluar.

13. Jangan Pelit Info Dengan Pengendara Lain


Satu lagi peraturan gak tertulis di jalan raya, saling berbagi info walaupun cuma sekilas. Beri peringatan ke pengendara soal kejadian darurat yang kamu temui barusan. Bisa berupa kerusuhan, banjir atau razia polisi.
Peringatan bisa diberikan lewat lambaian tangan atau cukup memainkan lampu jauh. Pengendara lain pasti menangkap maksudmu. Ingin infomu berdampak pada jangkauan lebih luas, gunakan media radio atau media sosial. Tapi ingat, info yang kamu bagikan harus valid ya. Bukan info hoax yang bikin panik.

14. Hormati Pejalan Kaki


Jangan menindas hak mereka dengan mengendarai motor di atas trotoar. Mereka sudah diberikan tempat yang cukup sempit untuk berjalan agar kamu bisa menikmati aspal. Keberadaan zebra cross pun penting untuk kamu hargai.  Kamu gak boleh berhenti di atas zebra cross saat berada di lampu merah. Walau gak ada lampu merah sekalipun, kamu juga harus mempersilahkan pejalan kaki yang udah bersiap di zebra cross. 

Pada akhirnya peraturan tak tertulis ini merupakan perwujudan etika di jalan raya sebagai bentuk rasa hormat dan pedulimu pada pengguna jalan lain, baik itu mereka yang menggunakan kendaraan maupun para pejalan kaki.
Jadi pengguna jalan raya yang beretika tidak sesulit yang kamu kira ‘kan?

















Ketika Hidup Menyisakan Kata "BOSAN", Inilah Yang Bisa Kamu Lakukan!

Bosan adalah hal yang wajar dirasakan manusia. Bangun pagi, mandi, sarapan, berangkat kerja; segala rutinitas yang seringkali membuat kita merasa jenuh. Tapi, kita pun tidak bisa menjalani hidup tanpa rutinitas. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah berdamai dengan rasa bosan itu sendiri. Inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar rasa bosan bisa dikurangi dalam kehidupanmu. Inilah caranya:

1. Temukan Teman-Teman Baru


Hei, tidak ada seorangpun yang bisa hidup tanpa teman. Rasa bosan bisa muncul ketika kamu terlalu sibuk dengan dirimu sendiri. Kamu melupakan keluarga, teman, dan orang-orang yang sebenarnya bisa mewarnai hidupmu.
Jangan malas untuk menemukan teman-teman baru. Semakin banyak teman akan membuat dirimu semakin kaya. Kamu bisa kok berteman dengan siapa saja dan dimana saja. Nah, teman-teman baru inilah yang akan membuat hidupmu lebih menarik untuk dijalani. Teman baru akan berbagi cerita dan pengalaman hidupnya yang mungkin menginspirasimu.

2. Temui Teman-Temanmu


Sebagai karyawan, kamu terbiasa pergi ke kantor dari hari Senin hingga Jumat. Melewati 8 jam untuk menyelesaikan tugas-tugas yang jadi tanggung jawabmu di kantor. Kadang, saking banyaknya pekerjaan, kamu masih harus melanjutkannya di rumah. Hmm…apa kamu nggak lelah? Bukankah dirimu juga berhak untuk bersenang-senang?
Jangan biarkan dirimu larut dalam rutinitas dan rasa bosanmu sendiri. Kamu punya teman-teman yang bisa membantu menghalau kebosanan yang kamu rasakan. Segera kirim pesan singkat ke beberapa teman dan ajak mereka berkumpul sepulang kerja. Pilih tempat nongkrong yang jadi favorit kalian dan nikmati waktumu untuk bersenang-senang.

3. Siapkan Liburan di Akhir Pekan


Cara lain untuk mengusir rasa bosan adalah dengan pergi berlibur. Kamu bisa memanfaatkan akhir pekanmu untuk menikmati sunset di pantai atau mendaki demi mencumbui puncak gunung. Pergi berlibur sendirian atau bersama teman tentu tidak jadi soal. Yang penting, kamu bisa sejenak menyegarkan pikiran dan tubuhmu.
Ingat, liburan itu penting lho! Selain menjaga fisik dan psikis-mu supaya tetap ‘normal’, liburan juga bisa membuatmu menemukan pandangan-pandangan baru dalam hidup. Melihat keindahan alam atau berkenalan dengan orang baru akan membuatmu lebih ‘kaya’ dan merasakan hidup yang lebih bermakna.

4. Beli Buku Baru


Hmm…kira-kira, kenapa ya kamu bisa merasa demikian bosan dengan hidupmu sendiri? Yup, alasannya karena tidak ada hal baru yang membuatmu tertarik. Kamu terbiasa mengerjakan dan menghadapi hal-hal yang itu-itu saja sehingga segala sesuatu tampak tidak menarik bagimu.
Namun, sebuah buku bisa secara ajaib mewarnai hidupmu. Apa sih bacaan favoritmu? Novel, buku motivasi, atau komik? Sisihkan uangmu dan segera bawa pulang bacaan kegemaranmu. Biarkan dirimu sejenak tenggelam dalam kisah yang kamu baca. Dengan membaca, imajinasi akan membawa dirimu pergi ke dunia baru dan sejenak melupakan kehidupan sesungguhnya yang membuatmu bosan.

5. Tambahkan Olahraga dalam Jadwal Aktivitasmu


Sebagian dari kita seringkali merasa malas untuk berolahraga. Biasanya, kesibukan dijadikan alasan untuk tidak melakukan kegiatan yang satu ini. Hayo, apakah kamu salah satu diantaranya?
Olahraga sebenarnya punya manfaat sangat baik bagimu. Selain bisa menjaga kebugaran tubuh, olahraga akan membantu mengurangi stres. Selain itu, berolahraga juga bisa menimbulkan perasaan bahagia dalam dirimu. Dengan tubuh bugar dan perasaan bahagia, tentu hidup tidak lagi membosankan, bukan?

6. Kerjakan Sesuatu yang Membuatmu Senang


Setiap orang tentu punya sesuatu yang menjadi hobi atau kegemarannya. Apa sih hobimu? Kamu mungkin suka menulis, membuat hasta karya, mencoba olahraga ekstrem, atau belajar fotografi.
Apapun hobi atau kegemaranmu, buatlah satu proyek yang bisa membuatmu merasa senang ketika mengerjakannya. Misalnya nih, kamu bisa merencanakan menulis sebuah novel dalam waktu satu bulan. Kamu juga bisa membuat 100 foto bertema alam dalam waktu 100 hari. Hmm…unik ‘kan? Kegiatan semacam ini bisa membuat dirimu merasa tertantang dan menikmati setiap hari dalam hidupmu.

7. Cinta dan Kasih Sayang Bisa Jadi Penawar Kebosananmu


Yang satu ini bisa jadi cara yang paling unik untuk menghalau rasa bosan. Yup, ternyata punya pacar adalah solusi atas rasa bosan yang melanda hidupmu. Jika kamu masih berstatus single, boleh lho segera menemukan kekasih hati yang bisa berbagi cinta dan kasih sayang setiap harinya.
Tapi, gimana ya kalau sudah punya pacar tapi tetap saja merasa bosan? Mungkin, kamu hanya perlu menjalani hubunganmu dengan ‘rasa’ yang baru. Jika selama ini kamu dan pacarmu terbiasa pergi berdua di Malam Minggu, cobalah untuk mengganti jadwal pertemuan di hari lain. Cara ini bisa mengatasi kejenuhan yang kamu rasakan.

8. Mencoba Bekerja Sambilan


Sekali lagi, rasa bosan bisa timbul lantaran melakukan kebiasaan yang itu-itu saja. Jadi, untuk segera menghalau rasa bosan dalam hidup, kamu hanya perlu menemukan kegiatan baru. Tapi, apa sih yang bisa kamu lakukan agar tidak merasa bosan?
Bekerja sambilan ternyata bisa jadi solusi. Pilihlah satu pekerjaan yang menurutmu menyenangkan dan tidak menggangu jadwal kegiatanmu yang lain. Mengusir rasa bosan dengan bekerja sambilan justru bisa menambah uang sakumu, masa’ sih nggak berminat?

9. Kamu Bisa Belajar Keahlian Baru


Sebagian dari kita mungkin menyimpan keinginan yang belum bisa terpenuhi. Salah satunya, belajar skill atau keahlian baru yang belum pernah dicoba sebelumnya. Coba deh kamu ingat-ingat kembali keinginan-keinginanmu yang belum sempat diwujudkan.
Kamu punya cita-cita naik gunung, ingin belajar melukis atau berharap bisa pandai memasak; banyak hal yang sebenarnya bisa kamu lakukan. Inilah kesempatanmu untuk berhenti merasa bosan dan segera menggeluti kesenangan barumu itu.

10. Menyiapkan Usaha Impianmu


Profesi sebagai wirausahawan kini makin populer. Orang-orang berebut kesempatan untuk bisa menjajal dan mewujudkan konsep usahanya sendiri. Belajar menjadi wirausahawan bisa mengobati kebosanan yang sedang kamu rasakan.
Pasalnya, menyiapkan usaha impian akan menyita waktu dan fokusmu. Kamu tidak lagi sibuk dengan rutinitas kantor dan merasa bosan. Tapi, kamu akan menikmati kesibukan barumu dan menjadi lebih bersemangat daripada sebelumnya. Kira-kira, kelak kamu pengen punya usaha apa? Lihat gambarcupcakes di atas, pengen nggak punya toko kue sendiri?

Nah, dari 10 cara mengusir rasa bosan  di atas, mana sih yang paling cocok denganmu? Pilih salah satu dan terapkan ketika rasa bosan begitu menyiksamu. Selamat mencoba, ya!